Sabtu, 30 November 2013

Still Love Me 4

Aku menangis.. mengeluarkan semua emosiku.. namun masih saja ada yang mengganjal di hatiku..
aku hanya lelah bersabar, aku lelah diabaikan, aku lelah diacuhkan..
air mata ini.. masihkah dia peduli padaku? seseorang.. tolong peluk aku.. aku butuh kehangatan..

Ryou meminta maaf atas perlakuannya padaku. Aku memaafkan dia, aku bilang pada Ryou "kalo kamu telfonan sama Mao lagi, mending kita putus aja!".
Ryou hanya menjawab "iya, aku janji nggak bakal telfon Mao lagi."
tapi aku tidak percaya.. mungkinkah dia akan memegang janjinya? aku hanya cemburu melihat orang yang kuanggap sahabat dekat dengan pacarku. umm.. mungkin bukan dekat, SANGAT DEKAT lebih tepatnya.

*esoknya*
Hari ini Mao nggak masuk sekolah, tumben..
saat istirahat aku bertanya pada Ryou
"hey, kenapa Mao nggak masuk?"
"lho kok tanya aku? aku kan bukan siapa-siapa nya Mao" jawab Ryou
"ah masa? bukannya tadi malem kalian telfonan ya?"
"hah? enggak kok. kamu tau dari mana?"
"udah jangan bohong.. aku bisa baca pikiranmu kok.." lalu aku bergegas lari ke kelas.

Pulangnya aku ke rumah Ryou, seperti biasa..
aku membuka handphone-nya.. dan.. jlebb! tadi malam dia telfonan sama Mao.
Aku merasa diabaikan, aku mengancam putus sekalipun dia tetap telfonan sama Mao.. aku nggak tau harus gimana lagi.. aku merasa mereka (baca: Ryou dan Mao) tidak menghargai perasaanku.

Suatu hari saat pelajaran Olah Raga, aku ganti baju bersama Mao. lalu Ryou datang dan marah-marah padaku karna sikapku yang keterlaluan. Aku bosan dan meninggalkan Mao bersama Ryou di tempat ganti.
lalu ku tunggu Mao di luar bersama Yuki.. Ryou-pun keluar dengan menggandeng tangan Mao. Aku cemburu dan lekas meninggalkan Mao.. aku berlari menuju lapangan.
Mao meminta maaf atas kejadian tadi. Aku tidak peduli, yang aku pikirkan kenapa Mao tidak menolak saat Ryou menggandeng tangan Mao? kenapa Mao tidak marah saat Ryou menggandeng tangannya. IT HURT!!

Di kelas, Mao sama sekali tak ku hiraukan. Mao pun menangis.. aku tidak peduli. Aku sering menangis karna dia telfonan sama Ryou. bukankah Mao tau kalo aku cemburu? lalu kenapa Mao tidak menolak saat Ryou menggandeng tangannya? bukankah dia tau perasaanku? oh shit! dam it!
Ryou juga salah! kenapa dia selalu bikin aku cemburu? bukankah dia tau kalau aku sensitif? lalu kenapa dia tidak berhenti membuatku marah? hidupku ini rumit sekali..

bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar